Alasan anda memakai versi Autocad Anda
22.42 | Author: Ahmad Riyanto
Jika anda sudah cukup lama berkunjung ke Tentang CAD, mungkin pernah membaca judul polling alias jajak pendapat yang pernah dibuka di sini. Saya ingin mengulas sedikit tentang hasil pollingnya. Responden yang sudah memilih 56 orang. Hasilnya kurang lebih seperti ini.
  1. Digunakan perusahaan (17 vote – 30.36%)
  2. Yang saya kuasai (15 vote – 26.79%)
  3. Paling Sesuai (9 vote – 16.07%)
  4. Yang Terbaik (6 vote – 10.71%)
  5. Mudah dipelajari (3 vote – 5.36%)
  6. Harga (3 vote – 5.36%)
  7. Lainnya (3 vote – 5.36%)
Hasilnya sedikit banyak mendekati apa yang saya harapkan. Hanya ‘mudah dipelajari’ yang menurut saya agak mengejutkan. Hanya dipilih 5% responden.
Coba kita lihat satu-satu.

Digunakan Perusahaan

Ini yang anda alami sekarang? Ini bagi saya sangat masuk akal. Kadang kita mau tidak mau harus menggunakan software yang dimiliki perusahaan. Meski kita tahu ada software yang lebih baik.
Minta perusahaan ganti software juga gak gampang. Kalau perusahaan beli softwarenya original, harga license itu gak murah. Belum lagi kalau ada 10 user. Ada satu yang minta ganti software, mungkin yang lain pura-pura gak denger. Atau malah menolak dengan tegas. Wah, bisa-bisa anda dikucilkan. Alasan lain? Mungkin perusahaan anda menggunakannya dengan alasan data interoperability. Karena sering nerima dan ngirim file dalam format tertentu, mau gak mau juga harus pake.
Ini kenapa saya percaya bahwa tidak ada alasan untuk merasa cukup dalam mempelajari software. Misalkan anda arsitek. Anda sudah belajar AutoCAD, dan jago banget… nilainya 9 dari 10 lah. Terus saat anda melamar kerja (atau pindah kerja), ternyata mereka gak pake software itu! Mau gak mau, anda tetap harus belajar.

Yang saya kuasai

Ini alasan klasik juga. Beberapa orang cuma mau pakai software itu karena bisanya ya itu. Waktu perusahaan memutuskan untuk beli software CAD, ditawarkan ke anda, anda milihnya itu.
Tapi menurut saya pribadi, biasanya hal ini terjadi pada perusahaan yang CAD-nya memang tidak memegang porsi yang vital. Hanya untukmembuka, edit sedikit-sedikit, atau untuk gambar-gambar sederhana.
Atau perusahaan yang tidak banyak bekerja dengan perusahaan lain. Jadi mau pakai software apa saja terserah.

Paling Sesuai

Saya cukup senang yang milih ini cukup tinggi, masih sesuai dengan perkiraan saya. Paling sesuai biasanya diperhitungkan dengan banyak faktor. Dari feature/kemampuan, data interoperability, reliability, kemudahan penggunaan, harga, dan beberapa faktor lain. Artinya, sudah banyak yang memilih software berdasarkan kebutuhan, bukan hanya karena software itu ‘nge-pop’ alias populer.
Kadang anda hanya butuh software yang sederhana, karena memang pekerjaan anda hanya itu. Tidak ada gunanya anda memilih software yang ‘full-gear’ dan mahal, tapi yang dipakai hanya 10-20% nya saja.
Tapi tidak bijak juga jika anda memilih software yang populer, padahal kebutuhan anda jauh di atas itu.

Yang Terbaik

Mungkin beberapa merasa rancu dengan pilihan sebelumnya. Tapi yang memilih yang terbaik, dalam benak saya, punya visi yang cukup bagus.
Misalkan anda sekarang hanya butuh software 2D drafting. Anda memilih itu karena memang butuh dan murah. Ternyata, beberapa tahun kemudian, anda mulai kebanjiran job, dan jobnya juga makin kompleks. Software itu tidak lagi mampu menangani semua.
Beberapa mungkin punya visi untuk membeli software sebagai investasi jangka panjang. Kalau istilahnya Autodesk, scalable. Untuk pekerjaan simpel sampai kompleks.

Mudah dipelajari

Mudah dipelajari, dan usernya banyak. Meski kedengarannya ‘gak canggih’ alasannya, tapi alasannya cukup kuat. Bisakah anda bayangkan jika user-nya resign, dan sulit sekali mencari user-nya? Mentraining orang baru setiap ada yang resign rasanya gak bijak. Banyak waktu terbuang, dan investasinya jadi mahal.
Biasanya perusahaan seperti ini, pengguna CAD-nya didominasi ‘juru gambar’ alias drafter.

Harga

Harga tentu juga penting. Tapi menurut saya harga harusnya ada dibelakang ‘paling sesuai’. Jika ada beberapa software yang cocok, cukup bijak jika anda menjatuhkan pilihan ke yang lebih ‘murah’.
Mungkin harga tidak terlalu dominan, karena di Indonesia banyak yang belum peduli dengan licensing :)

Lainnya

Alasan lainnya? Ya saya tidak tahu. Dan karena yang milih juga gak banyak, cukup adil rasanya kalau kita anggap dapat diabaikan.
Bagaimanapun, review ini adalah pendapat saya pribadi. Tentu ada yang berpendapat berbeda. Jika anda ingin diskusikan, silahkan :)


sumber : http://tentangcad.com/2008/09/kenapa-anda-memilih-software-cad-yang-anda-gunakan-sekarang/

"Selesaikan, kemudian Sempurnakan"
This entry was posted on 22.42 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: